Langsung ke konten utama

The Ugly Duckling to be The Swan Princess


Mengenai perjalanan hidup memanglah tidak semudah yang kita bayangkan, begitu soal hati, cinta dan penghargaan diri sebagai perempuan di mata lelaki. Inilah kisahku, aku memang dari kecil terlahir ya bisa dibilang cukup subur alias montok. Lelaki manapun pasti memandang perempuan dari segi fisik dan penampilan. Istilahnya dari mata barulah turun ke hati. Kisah ini pun kuberi judul itik buruk rupa berubah menjadi seekor angsa rupawan. Disaat semua perempuan selalu dipuji dan disanjung serta lelaki tertarik dengan kemolekan perempuan. Akan tetapi yang kudapat hanyalah sebuah cacian, makian hingga tatapan sebelah mata. Bahkan aku selalu disakiti, dianggap remeh dan dipandang sebelah mata oleh lelaki karena, fisik dan penampilanku kala itu. Sejak SD, SMP bahkan SMA aku tidak pernah merasakan ketulusan cinta, perhatian dari seorang lelaki selain Papaku. Keluguan serta kepolosanku dan ketulusan hatiku selalu dipermainkan oleh lelaki. Mulai dari dimanfaatkan secara materi serta tenaga dan energi. Tapi, aku selalu merasa tak pernah dirugikan. Hal ini pun terjadi selama tujuh tahun lamanya aku menjalin hubungan dengan seorang lelaki. Karena, aku merasa baru dialah seorang lelaki yang menerimaku apa adanya, maka aku memberikan segalanya. Mulai dari membelikannya baju hingga kebutuhan yang ia perlukan. Aku yang selalu kerumahnya, berkorban demi dirinya seorang. Dulu tempat kerjaku jauh sekitar sejam perjalanan, tapi pulang kerja aku selalu menyediakan waktu untuk mampir ke rumahnya. Seolah-olah aku benar-benar terobsesi oleh dia seorang. Hanya dia yang pertama dan terakhir, begitu pikirku.
Namun, Tuhan itu sangat baik dan luar biasa. Perlahan Tuhan tunjukkan jalan dan membantuku untuk berusaha hingga tidak pernah menyerah. Alhasil tiga bulan awal aku berusaha untuk fokus diet. Semula berat badanku 82kg sekarang 68kg. Aku tekun dan rajin berolahraga, seminggu bisa lima kali senam dan renang. Akhirnya aku mulai PD dan membuka diri untuk berteman dengan berbagai jenis lelaki. Alias aku bisa memilih teman lelaki yang dekat denganku secara selektif. Mantanku ini pun dahulu mengijinkanku untuk berhubungan atau berteman dengan banyak lelaki. Aku minta ijin pun selalu diberikan. Hingga suatu waktu aku bertemu, berkenalan dan dekat dengan seorang lelaki. Ia yang mengajariku banyak hal, menghargaiku sebagai seorang perempuan dan menjadikanku seorang perempuan yang tidak lah mudah diperdaya lelaki. Ia pula lelaki yang benar-benar mau berusaha untukku, tulus memberikan perhatian dan tidaklah menuntut apapun dariku. Ia menerimaku apa adanya aku. Bukan ada apanya. Dari perjalanan kisah cintaku ini mengajarkanku bahwa, sungguh Tuhan itu adil adanya. Tuhan membuka jalan dan mau melihat usaha hingga komitmen dan ketekunan kita sampai sejauh mana.

Jadi, sebagai perempuan kita harus benar-benar menjaga diri, menjadikan diri kita lebih baik, berpikiran positif serta jangan mau dipandang lemah atau sebelah mata oleh lelaki. Jangan mau pula dipermainkan atau dimanfaatkan. Tetap jadi diri sendiri dan pantaskan diri untuk seorang lelaki yang memang pantas untuk kita. [rosalia]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buah dari Sebuah Ketaatan Graha Bethany Nginden On Story

“Kita harus senantiasa membutuhkan Tuhan dalam berbagai keadaan baik dalam keadaan sukses maupun saat mengalami pergumulan, karena itu merupakan kerinduan Tuhan agar umatNya membutuhkan Dia. Oleh kemurahan Tuhan sehingga sampai saat ini saya masih melayani Tuhan.” dalam Khotbah Pdt. Abraham Alex Tanuseputra  bulan Maret. Bethany Church of God berawal di jalan Manyar Sindharu II/4 (sekarang bernama Manyar Rejo) pada tahun 1977 dan ibadah dilakukan di dalam sebuah garasi rumah serta memiliki jemaat mula-mula kurang lebih tujuh orang. “Perkembangan jemaat sangat pesat, hingga mencapai ratusan dalam waktu satu tahun saja. Lalu, Pdt. Abraham Alex Tanuseputra pun memutuskan untuk mendirikan tempat ibadah di Manyar Rejo I/29 yang saat ini bernama Bethany Manyar,” papar Pdt. Alexander Yunus Irwantono selaku kesekretariatan Graha Bethany Nginden. Pada 24 Desember 2011 lalu, Pdt. Aswin Tanuseputra memberikan kesaksian mengenai Kebesaran Tuhan dalam keluargaNya. “Andreas Tanuseputra adalah adi

Keharmonisan dalam Sebuah Perbedaan

[Photobooth at Our Wedding Day]             Kisah ini tidak-lah mudah dan mulus seperti yang telah kalian semua lihat dan bayangkan. Tepat setahun lalu 01 Oktober 2016, kami berdua mengikrarkan janji suci, sehidup semati di hadapan Altar Kudus-Mu, Tuhan. Namun, dibalik itu semua ada sebuah perjuangan, pengorbanan, tangisan dan tawa dalam perjalanan cinta murni dan tulus antara diriku dan dirinya.             Kami berdua tidak pernah menduga sebelumnya bahwa banyaknya perbedaan yang ada malah menjadikan kami lebih kuat dan lebih yakin untuk menjalani perjalanan cinta ini. Padahal jika dipikir-pikir lagi perbedaan kami tidaklah satu saja, ada A B C dan D. Ada empat perbedaan mendasar dalam hubungan ini. Banyak pihak yang tidak menyetujui hubungan ini. Dua belah pihak keluarga besar pun sangat menentang hubungan ini. Padahal kekuatan cinta kami begitu besar, namun mengapa mereka tidak percaya dan menentangnya? Ya.. namanya juga orangtua pasti mau yang terbaik bagi anak mereka.

KENIKMATAN DUNIAWI VS KEHIDUPAN KEKAL

Hidup ini begitu manis dan indah untuk dijalani. Adapun kenikmatan duniawi yang sering menggoda kita sebagai manusia yang ingin mencoba segala hal. Begitu nikmat kita rasakan, hingga tak menyadari kita telah berbuat dosa. Tak ada dosa kecil maupun dosa besar, semua dosa sama di mata Tuhan. Seringkali kita merasa kita tak pernah berbuat salah, kita rajin doa, rajin ke gereja, menolong sesama dan beramal. Tapi, tanpa kita sadari. Kita pun pernah jatuh dalam dosa. Saat ingin menolong sesama, kita selalu melakukannya dihadapan orang lain. Agar, kita mendapat pujian. Kita berdoa, tapi malah marah-marah, mengeluh pada Tuhan, minta ini dan itu. Coba kita renungkan Efesus 5:3-5. ”..Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosomg atau yang sembrono- karena hal-hal ini tidak pantas- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur..” Sekalipun kita berkata-kata kotor dalam hati, Tuhan sudah mengetahuinya. Segala sesuatu yang tersembunyi akan terlihat oleh Tuhan. Efesus 5:17 ”Sebab itu janganlah kamu bodoh,