Langsung ke konten utama

KENIKMATAN DUNIAWI VS KEHIDUPAN KEKAL

Hidup ini begitu manis dan indah untuk dijalani. Adapun kenikmatan duniawi yang sering menggoda kita sebagai manusia yang ingin mencoba segala hal. Begitu nikmat kita rasakan, hingga tak menyadari kita telah berbuat dosa. Tak ada dosa kecil maupun dosa besar, semua dosa sama di mata Tuhan. Seringkali kita merasa kita tak pernah berbuat salah, kita rajin doa, rajin ke gereja, menolong sesama dan beramal. Tapi, tanpa kita sadari. Kita pun pernah jatuh dalam dosa. Saat ingin menolong sesama, kita selalu melakukannya dihadapan orang lain. Agar, kita mendapat pujian. Kita berdoa, tapi malah marah-marah, mengeluh pada Tuhan, minta ini dan itu. Coba kita renungkan Efesus 5:3-5. ”..Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosomg atau yang sembrono- karena hal-hal ini tidak pantas- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur..” Sekalipun kita berkata-kata kotor dalam hati, Tuhan sudah mengetahuinya. Segala sesuatu yang tersembunyi akan terlihat oleh Tuhan. Efesus 5:17 ”Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” dosa itu memang nikmat, dan seringkali menjebak kita untuk terus berbuat dosa. Dan selalu menyangkal bahwa tak apa pasti Tuhan mengampuni. Semudah itu kah? Tidak! Tuhan memang mau mengampuni orang berdosa.
Tapi, jika orang itu benar-benar mengakui dan bertobat. Tak akan mengulangi dosa itu lagi. Jika kita terus berbuat dosa itu, terus bertobat, terus melakukannya lagi. Apa Tuhan mau mengampuni? Markus 7:21-23 ”Sebab dari dalam, dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang”  Begitu pula Tuhan, Ia pasti tidak ingin kita sebagai anakNya menikmati api neraka dan terperangkap dalam dosa. Dan tidak mendapat bagian di Surga. Tuhan ingin kita sadar diri dengan dosa itu dan mengikuti proses untuk kembali ke jalan yang benar bersama Tuhan. Jika kita terus terikat dalam dosa, pasti surga akan menolak kita mentah-mentah. So, apa yang mau kita pilih?
Kenikmatan duniawi atau kehidupan kekal bersama Tuhan? ”Hukuman dosa dihapuskan oleh Kristus dalam sekejap, tetapi kebiasaan-kebiasaan yang berdosa hanya dapat dihapus melalui proses”( Kolose 3:3,5 ) Tuhan berikan kita segalanya, berikan kemudahan dalam menjalani hidup ini. Tapi, Tuhan tidak ingin kita terjerumus dalam dosa. Tuhan ciptakan kita sebagai manusia, makhluk yang paling sempurna dan serupa dengan Allah. Begitu besar cinta Tuhan pada kita. Saat kita jatuh, Tuhan mengangkat kita. Menguatkan kita, membebaskan kita dari dosa. Saat kita jauh dari Tuhan, Tuhan ada di dekat kita. Saat kita dekat dengan Tuhan, Tuhan selalu di samping kita. Kita pernah berdosa, pernah tidak taat dan melupakanNya. Tapi, Tuhan tak akan sekalipun meninggalkan kita. Dosa akan kalah dan kita akan menang jika kita mampu melawannya dan berjalan dalam terang Yesus Kristus. Percayalah, janji Tuhan indah pada waktunya. Alkitab mampu menjadi pedoman dan memberikan jawaban atas hidup ini. Rajinlah membaca alkitab dan mengucap syukur. Dengan begitu dosa akan terkalahkan. Kehidupan kekal ada dalam genggaman. [rosalia]

Pray: Kenikmatan duniawi itu memang enak,tapi ya Tuhan ajar aku untuk lebih memilih kehidupan kekal bersama dengan Engkau. Sang Empunya kerajaan surga. Amin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buah dari Sebuah Ketaatan Graha Bethany Nginden On Story

“Kita harus senantiasa membutuhkan Tuhan dalam berbagai keadaan baik dalam keadaan sukses maupun saat mengalami pergumulan, karena itu merupakan kerinduan Tuhan agar umatNya membutuhkan Dia. Oleh kemurahan Tuhan sehingga sampai saat ini saya masih melayani Tuhan.” dalam Khotbah Pdt. Abraham Alex Tanuseputra  bulan Maret. Bethany Church of God berawal di jalan Manyar Sindharu II/4 (sekarang bernama Manyar Rejo) pada tahun 1977 dan ibadah dilakukan di dalam sebuah garasi rumah serta memiliki jemaat mula-mula kurang lebih tujuh orang. “Perkembangan jemaat sangat pesat, hingga mencapai ratusan dalam waktu satu tahun saja. Lalu, Pdt. Abraham Alex Tanuseputra pun memutuskan untuk mendirikan tempat ibadah di Manyar Rejo I/29 yang saat ini bernama Bethany Manyar,” papar Pdt. Alexander Yunus Irwantono selaku kesekretariatan Graha Bethany Nginden. Pada 24 Desember 2011 lalu, Pdt. Aswin Tanuseputra memberikan kesaksian mengenai Kebesaran Tuhan dalam keluargaNya. “Andreas Tanuseputra adalah adi

Keharmonisan dalam Sebuah Perbedaan

[Photobooth at Our Wedding Day]             Kisah ini tidak-lah mudah dan mulus seperti yang telah kalian semua lihat dan bayangkan. Tepat setahun lalu 01 Oktober 2016, kami berdua mengikrarkan janji suci, sehidup semati di hadapan Altar Kudus-Mu, Tuhan. Namun, dibalik itu semua ada sebuah perjuangan, pengorbanan, tangisan dan tawa dalam perjalanan cinta murni dan tulus antara diriku dan dirinya.             Kami berdua tidak pernah menduga sebelumnya bahwa banyaknya perbedaan yang ada malah menjadikan kami lebih kuat dan lebih yakin untuk menjalani perjalanan cinta ini. Padahal jika dipikir-pikir lagi perbedaan kami tidaklah satu saja, ada A B C dan D. Ada empat perbedaan mendasar dalam hubungan ini. Banyak pihak yang tidak menyetujui hubungan ini. Dua belah pihak keluarga besar pun sangat menentang hubungan ini. Padahal kekuatan cinta kami begitu besar, namun mengapa mereka tidak percaya dan menentangnya? Ya.. namanya juga orangtua pasti mau yang terbaik bagi anak mereka.