Langsung ke konten utama

Perjalanan Waktu dan Arti Sayang

Tak kusangka perjalanan waktu memang begitu berarti,
Awal perjumpaan kami hanyalah sekilas angin lalu,
Cukup saling memandang dan menatap tanpa arti.
--
Kenapa?
Karena, kala itu aku sedang dirundung sedih, pilu dan kesepian karena kekasih yang masih bersamaku kala itu..
--
Dan kau..
Kau hanya menatap tak bermakna.
Cukup sampai disitu awal jumpa kami berdua.
Hingga akhirnya, di satu masa perjumpaan kembali denganmu mulai tersirat sesuatu.
Yaitu rasa berdebar, penasaran dan ingin mengenal.
--
Namun, apa artinya jika banyak perbedaan diantara kami berdua..
Lambat laun,
Kami beranikan diri untuk berjumpa berdua dan lebih intens lagi.





Namun, siapa sangka saat perjumpaan dan awal kedekatan kita ada celaka yang terjadi.
Itu tidak menyurut kan desiran hati yang terdalam.
--
Hingga sang waktu memaksa untuk kami berhubungan lebih dekat, lebih saling memahami, lebih saling membuat makna satu sama lain.
--
Hal demikian berlaku pula bagi sang semesta yang berpihak pada kami berdua...
Kami pun menjalaninya dengan riang gembira, selalu bisa membuat warna yang baru dalam kehidupan ku.
--
Terimakasih untuk sang waktu dan semesta yang mengijinkan kami berjumpa, kami mengenal dan kami saling memberikan makna yang begitu berarti dalam kehidupan di dunia ini yaitu Rasa Sayang.
--
Tak perlu kau mencari, tak perlu kau menjadi sempurna, cukup percayakan pada sang waktu dan semesta pasti akan mengabulkan dan mengijinkan Rasa Sayang selamanya hadir untukmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buah dari Sebuah Ketaatan Graha Bethany Nginden On Story

“Kita harus senantiasa membutuhkan Tuhan dalam berbagai keadaan baik dalam keadaan sukses maupun saat mengalami pergumulan, karena itu merupakan kerinduan Tuhan agar umatNya membutuhkan Dia. Oleh kemurahan Tuhan sehingga sampai saat ini saya masih melayani Tuhan.” dalam Khotbah Pdt. Abraham Alex Tanuseputra  bulan Maret. Bethany Church of God berawal di jalan Manyar Sindharu II/4 (sekarang bernama Manyar Rejo) pada tahun 1977 dan ibadah dilakukan di dalam sebuah garasi rumah serta memiliki jemaat mula-mula kurang lebih tujuh orang. “Perkembangan jemaat sangat pesat, hingga mencapai ratusan dalam waktu satu tahun saja. Lalu, Pdt. Abraham Alex Tanuseputra pun memutuskan untuk mendirikan tempat ibadah di Manyar Rejo I/29 yang saat ini bernama Bethany Manyar,” papar Pdt. Alexander Yunus Irwantono selaku kesekretariatan Graha Bethany Nginden. Pada 24 Desember 2011 lalu, Pdt. Aswin Tanuseputra memberikan kesaksian mengenai Kebesaran Tuhan dalam keluargaNya. “Andreas Tanuseputra adalah adi

Keharmonisan dalam Sebuah Perbedaan

[Photobooth at Our Wedding Day]             Kisah ini tidak-lah mudah dan mulus seperti yang telah kalian semua lihat dan bayangkan. Tepat setahun lalu 01 Oktober 2016, kami berdua mengikrarkan janji suci, sehidup semati di hadapan Altar Kudus-Mu, Tuhan. Namun, dibalik itu semua ada sebuah perjuangan, pengorbanan, tangisan dan tawa dalam perjalanan cinta murni dan tulus antara diriku dan dirinya.             Kami berdua tidak pernah menduga sebelumnya bahwa banyaknya perbedaan yang ada malah menjadikan kami lebih kuat dan lebih yakin untuk menjalani perjalanan cinta ini. Padahal jika dipikir-pikir lagi perbedaan kami tidaklah satu saja, ada A B C dan D. Ada empat perbedaan mendasar dalam hubungan ini. Banyak pihak yang tidak menyetujui hubungan ini. Dua belah pihak keluarga besar pun sangat menentang hubungan ini. Padahal kekuatan cinta kami begitu besar, namun mengapa mereka tidak percaya dan menentangnya? Ya.. namanya juga orangtua pasti mau yang terbaik bagi anak mereka.

KENIKMATAN DUNIAWI VS KEHIDUPAN KEKAL

Hidup ini begitu manis dan indah untuk dijalani. Adapun kenikmatan duniawi yang sering menggoda kita sebagai manusia yang ingin mencoba segala hal. Begitu nikmat kita rasakan, hingga tak menyadari kita telah berbuat dosa. Tak ada dosa kecil maupun dosa besar, semua dosa sama di mata Tuhan. Seringkali kita merasa kita tak pernah berbuat salah, kita rajin doa, rajin ke gereja, menolong sesama dan beramal. Tapi, tanpa kita sadari. Kita pun pernah jatuh dalam dosa. Saat ingin menolong sesama, kita selalu melakukannya dihadapan orang lain. Agar, kita mendapat pujian. Kita berdoa, tapi malah marah-marah, mengeluh pada Tuhan, minta ini dan itu. Coba kita renungkan Efesus 5:3-5. ”..Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosomg atau yang sembrono- karena hal-hal ini tidak pantas- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur..” Sekalipun kita berkata-kata kotor dalam hati, Tuhan sudah mengetahuinya. Segala sesuatu yang tersembunyi akan terlihat oleh Tuhan. Efesus 5:17 ”Sebab itu janganlah kamu bodoh,